Ku paksakan mata ini untuk membuka lebar-lebar, nihil semua masih tetap gelap. Hanya hitam warna yang dapat aku lihat. Aku tak dapat melihat apapun, sejauh aku memandang hanya lorong hitam yang tak berujung. ...
“Bu kacang cokelatnya satu” pintaku Entah sejak kapan Aku mulai suka dengan roti Bandung kacang cokelat. Rasanya mungkin biasa saja bagi sebagian orang, karena kebanyakan lebih memilih roti-roti yang mungkin sedang hits....
Seorang gadis kecil mengambil sebuah buku di rak. Dalam sebuah perpustakaan kecil di sudut warung kopi. Meninggalkan ayah dan ibunya yang sibuk bermain gadget. Gadis kecil itu memegang erat bukunya. Mulai membacanya dengan...
Kala malam, Remaja itu dengan serius mendengar bait lagu Sisir tanah, sambil memutar-mutar gelas kopinya di sebuah warung kopi kecil. Lampu sengaja di matikan, hanya suara dan petikan gitar yang terdengar. Raut mukanya...
“Ash-shalaatu khairum minan-nauum …” Subuh itu azan berkumandang seperti biasa dari toa masjid pesantren. Suara itu bak seperti alarm tanda bangun untuk semua santri, tak terkecuali aku. Tahun pertama menjadi santri adalah tahun...
Pangalo! - Menghidupi Hidup Sepenuhnya Menghitung kawan yang bertahan dalam pertempuran, perang yang personal tantang absurd kehidupan. Apa kabar? apakah kakimu telah berakar atau masihkah berkobar mengembara dan berlayar? Hari berganti, apakah mimpimu...
W.S. Rendra yang memiliki nama asli Willibrordus Surendra Broto Rendra (lahir di Solo, Hindia Belanda, 7 November 1935 – meninggal di Depok, Jawa Barat, 6 Agustus 2009 pada umur 73 tahun) adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia. Sejak muda, dia menulis puisi, skenario drama, cerpen, dan esai sastra di berbagai media massa....