PANGALO! : MENGHIDUPI HIDUP SEPENUHNYA
6:29:00 PM
Pangalo! - Menghidupi Hidup Sepenuhnya
Menghitung kawan yang bertahan dalam pertempuran, perang yang personal
tantang absurd kehidupan. Apa kabar? apakah kakimu telah berakar atau masihkah
berkobar mengembara dan berlayar? Hari berganti, apakah mimpimu juga ikut
berganti, mencoba kompromi dengan belukar hidup yang teramat sulit tuk di
mengerti, yang kerap kali melukai hati setiap pemimpi yang menjalani. Yang
girang menjajaki dan gigih melampaui setiap jurang dilewati dengan tawa juga
nyali, dengan musik dan imaji, berani menunda mati tuk penuhi amorfati. Gores
pena, tuangkan gelisah, rayakan kesunyian jiwamu dengan mencipta. Memilih
berbeda, memilah dunia, dan menolak tua meski umur telah senja. Apa yang kau
harapkan pada benih yang kau tanamkan, meneruskan intensi atau melupakan
pontensi diri yang penuh ambisi merakit luka dengan puisi, meramu kembali hidup
yang terlewatkan dalam ilusi. Pada kawan kuberbagi janji tuk mengalahkan hari
dengan rokok juga kopi, dengan waras filosofi. Aku yang menapaki hari dengan
pola para pejuang, menantang ketidakmungkinan dengan gaya menerjang.
Maka kami membangkang di dalam arus keseragaman hidup yang melumpuhkan
kehendakku, jiwaku, ragaku, akalku, mimpiku juga cintaku kepada semesta yang
melahirkan diriku. Kami menari karena mabuk kesadaran dan memilih kegilaan
sebagai makna kehidupan. Kebebasan kuaminkan dalam wujud keliaran. Kami rawat
kewarasan dengan hasrat pembangkangan. Dan kurindukan persahabatan sebagai
piranti pengusir kebosanan namun jarak membentang maka ku sendirian,
mengepalkan tangan jalani setiap sunyi kemuakan.
Aku
menari dalam kelam dunia ini, kawan. Merayakan hidup dengan hasrat
pemberontakan. Berjanji dalam hati bahwa aku tak berhenti. Melampaui diri
sendiri dengan amorfati.
Kutuliskan anarki lalu kuberaksi,
kukoreksi diri dengan khusyuk kontemplasi. Kubekali hati, nalarku mengambil
kendali, setiap nazar kugenapi dengan revolusi diri. Kehendak berkuasa
menantang penguasa, merumuskan senjata dengan tanjam kata-kata. Kumati berkali
dan lahir kembali, menata kembali moralku yang basi. Sampaikan pada kawanku
yang lelah mengembara, yang memendam angkara atas congkaknya dunia. Jangan
pernah menyerah, meskipun tak bermakna tetap jalani hidup ini dengan
sepenuhnya. Tetaplah kau hunus amarahmu macam semangat sisifus. Kepakkan
harapanmu bagai sayapnya icarus. Walau hangus ragamu jangan terberangus,
meskipun absurd yang penting kau tulus.
0 bersenandung kritik